Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (FAI UMSU) menggandeng PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan PT Phintraco Sekuritas membuka Galeri Investasi Syariah di lingkungan kampus di Jalan Kapten Mukhtar Basri, Medan (26/9).
Peresmian galeri ini ditandai dengan pemotongan pita yang dilakukan oleh Rektor UMSU yang diwakili WR I Dr. Muhammad Arifin Gultom SH MHum, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), Syamsul Hidayat dan Presdir PT Phintraco Sekuritas, Jeffrey Hendrik.
Turut hadir dalam peresmian ini, Direktur Pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional Sumatera Bagian Utara Mulyanto, Sekretaris Universitas Gunawan SPdi MTh, Dekan FAI UMSU Dr Muhammad Qorib MA dan sejumlah undangan lainnya.
Dalam sambutannya WR I, Dr. Muhammad Arifin Gultom SH Mhum mengatakan peresmian Galeri Investasi Syariah UMSU , merupakan sebuah kehormatan bagi universitas Muhammadiyah Sumatera Utara karena telah diberikan kepercayaan untuk mengelola sebuah lembaga yang memiliki nilai strategis untuk memajukan kehidupan akademik. Keberadaan galeri ini tentunya sangat penting untuk meningkatkan performa tradisi keilmuan, terutama terkait ilmu Perbankkan syariah, sekaligus menjadi sarana bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan praktis.
“Nantinya galeri ini bukan cuma untuk fakultas agama Islam, tapi juga bisa dimanfaatkan oleh fakultas lainnya yang berada di UMSU,” katanya.
Setelah acara peresmian, acara kemudian dilanjutkan dengan peninjauan ruangan Galeri Investasi Syariah yang berada di lantai II Gedung FAI UMSU. Dalam kesempatan itu, pihak dari BEI dan Phintraco Sikuritas menjelaskan bagaimana sistem pengoperasian Galeri Investasi Syariah ini.
Usai meninjau ruangan GISFAI UMSU, kemudian rangkaian acara dilanjutkan dengan penggelaran Kuliah Umum dengan tema “Gerakan Melek Investasi Keuangan Syariat” di Auditorium Kampus UMSU Jl. Kapt. Mukhtar Basri Medan. Dalam Kuliah Umum yang diikuti oleh ratusan mahasiswa UMSU ini, tampil sebagai pembicara Presdir PT Phintraco Sekuritas Jeffrey HendrikDirektur Bursa Efek Indonesia (BEI) Syamsul Hidayat, dan Direktur Pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional V Sumatera Bagian Utara Mulyanto.
Dalam presentasinya Jeffrey Hendrik mengungkapkan, GISFAI UMSU merupakan galeri yang ke 66 yang bekerjasama perusahannya (PT Phintraco Sekuritas). Sebelumnya, kata Jeffrey, sudah 65 Perguruan Tinggi yang sudah bekerjasama dengan perusahannya di seluruh Indonesia. “Dan sembilan di antaranya adalah Galeri Investasi Syariah. Jadi ini merupakan Galeri Investasi Syariah yang ke 10 yang kita resmikan,” ujarnya.
Lebih lanjut Jeffrey menjelaskan, Galeri Investasi Syariah itu sangat penting terutama bagi kalangan mahasiswa. Ia membeberkan ada 3 tujuan pendirian Galeri ini. Pertama, sebagai sarana untuk belajar. “Di galeri ini nantinya adik-adik bisa belajar tentang banyak hal terkait soal saham syariah, bagaimana sistem traksaksi investasi syariah itu dilakukan. Di galeri ini juga disediakan update terkini tentang informasi perkembangan pasar modal yang sedang terjadi hari ini di lantai bursa efek. Informasi yang sama juga di lihat oleh seluruh investor di seluruh dunia,” jelasnya.
Kedua, sarana untuk berlatih. Jeffrey mengatakan, semua ilmu teoritis yang didapat di bangku kuliah, seperti tentang analisa portofolio, analisa fundamental perusahaan dan sebagainya bisa diaplikasikan langsung di galeri dalam bentuk transaksi riil. “Terkait ini kami sengaja mendisain sebuah aplikasi dengan nama ‘Profit Simulator’. Dengan aplikasi ini mahasiswa bisa melakukan transaksi, datanya real dan dananya virtual,” paparnya.
Ke tiga, sebagai sarana praktek. Jeffrei menjelaskan hal ini sangat penting, karena dalam investasi tidak hanya menyangkut keaahlian melakukan analisa. “tetapi juga sangat penting kita bisa mengendalikan emosi, bagaimana timing mengambil keputusan dan sebagainya. Dan Galeri ini adalah tempat yang tepat untuk mengasah itu semua,” kata Jeffrey.
Sementara itu Direktur Bursa Efek Indonesia (BEI) Syamsul Hidayat, dalam prolog presentasinya menyampaikan apresiasi kepada UMSU atas dedikasi dan komitmennya ikut meningkatkan tingkat literasi pemahaman masyarakat terhadap industri jasa keuangan pada umumnya dan pasar modal khususnya.
Keterlibatan pihaknya dalam program Galeri Investasi Syariah ini merupakan bentuk dedikasi BEI dalam rangka penegembangan Sumber Daya Manusia terkait pemahaman dunia investasi keuangan. “Kami berharap dengan dibukanya Galeri Investasi Syariah di UMSU akan membawa banyak manfaat kepada seluruh civitas akademika, terutama untuk meningkatkan pemahamannya terkait persoalan investasi, instrumen keuangan dan lain sebagainya,” ujarnya.
Ia membeberkan, BEI sudah membuka lebih 300 Galeri di seluruh Indonesia. “Bahkan boleh dikatakan, BEI adalah satu-satunya bursa efek di dunia yang memiliki program galeri investasi,” ungkapnya.
Menurutnya, keberadaan Galeri ini sangat strategis sebagai wadah tempat mendidik calon-calon entrepreneur dan calon-calon pengusaha. “Perlu diketahui, saat ini Indonesia membutuhkan ribuan pengusaha untuk membuat kita mampu bersaing dalam kancah global. Dan Galeri ini merupan wadah yang potensial untuk mendidik dan menempa calon-calon pengusaha baru yang handal di masa depan nanti,” sebutnya.
Sedangkan Direktur Pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional V Sumatera Bagian Utara Mulyanto dalam paparannya menegaskan, bahwa persoalan saham itu sangat penting. Menurutnya, kalau kita memiliki saham berarti kita ikut berpartisipasi dan berkontribusi. Terkait hal ini ia menganologikan dengan kemerdekan Indonesia yang merupakan buah dari perjuangan para pahlawan, maka sekarang saatnya kita mengisi kemerdekaan. “ Jika kita semua, termasuk adik-adik mahasiswa melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya, berarti kita ikut memiliki saham memajukan mengisi kemerdekaan negara kita,” tuturnya.
Terkait Galeri Investasi, Mulyanto menyebut lembaga ini sangat penting sebagai wujud paling mutakhir dari perkembangan dunia pasar modal. “Mungkin bagi sebagian orang masih menganggap aktivitas di lantai bursa efek itu masih ada trading konvensional memakai teknologi telefon. Sekarang itu gak ada lagi, semuaanya sudah lewat galeri, pialang dan perusahaan sekuritas, bahkan bisa lewat gadget kita bisa terkoneksi untuk melakukan transaksi investasi,” ujarnya.
Dia juga menjelaskan, di bursa saham itu juga menyediakan produk layanan syariah. Menurutnya, hampir 50 persen produk yang listed di BEI itu masuk kategori Islamic Index. “Jadi kita tak perlu ragu untuk belajar menabung di dunia investasi syariah, apalagi sekarang ini di negara kita sudah ada yang namanya Komita Nasional Ekonomi Syariah yang langsung dikepalai oleh Presiden,” katanya.