Robie Fanreza, M.Pd.I
Wakil Sekretaris Pemuda Muhammadiyah Sumatera Utara
Memang orang baik itu sangat dibutuhkan saat ini, prilaku baik itu terdiri dari dua yaitu baik secara vertikal (hubungan kepada Allah) atau pun horizontal (hubungan baik sesama manusia). Bagaimana karekter orang baik itu dalam Islam.
Pertama, tidak menyekutukan Allah dalam hidup seorang muslim. Dan tentang hal ini Allah mengingatkan kita dalam alquran yang berbunyi : “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari syirik itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya,” Annisa : 48. Dan Allah berfirman: “Sesungguhnya orang yang mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga,” Al Maidah: 72. Dan syirik itu terbagi atas dua bagian ada syirik besar seperti menyekutukan Allah dalam dirinya dan syirik kecil misalnya telah beruat riya dalam beribadah. Kemudian dalam menjalankan kehidupan menjadikan Allah tempat bergantung atas segalanya serta memohon sesuatu itu harus kepada Allah. Tidak mempercayai atau menyakini ramalan-ramalan bintang, menjadikan ayat-ayat alquran sebagai jimat dalam usaha, tidak mencampur adukan antara budaya dengan akidah apalagi lebih mengutamakan budaya dahulu baru kemudian akidah.
Kedua, senantiasa bersyukur kepada Allah selalu memberikan kebaikkan dan kebahagian. Kebahagian yang didapatkan batin terasa lapang. Batin yang lapang itu memberikan energi positif terhadap jiwa dan raga manusia. Sehatnya raga disebabkan sehatnya batin atau jiwa. Dan salah satu membuat jiwa sehat adalah suka memberi dan menolong orang lain. Kemudian orang yang selalu bersyukur atas nikmat yang Allah turunkan kepadanya akan terus dan terus dijaga dari masalah-masalah bahkan bisa menolaknya. Tentu dengan keyakinan yang mantab kepada Allah. Tidak sedikit pengalaman orang yang suka menolong atau memberi diselamatkan hidupnya dari masalah bahkan diselamatkan hidupnya dari maut. Selalu bersyukur dan tetap bersyukur. Hakikat syukur menurut quraish shihab adalah “menampakkan nikmat,” dan hakikat kekufuran adalah menyembunyikannya. Menampakkan nikmat antara lain berarti menggunakannya pada tempat dan sesuai dengan yang dikehendaki oleh pemberinya, juga menyebut-nyebut nikmat dan pemberinya dengan lidah.
Ketiga, Dan Janganlah kalian menjerumuskan diri kalian dengan tangan kalian sendiri ke dalam jurang kerusakan.” (QS. Al Baqarah (2): 195). “Dan Janganlah kalian membunuh diri kalian sendiri ..” (QS. An Nisa (4): 29). NARKOBA, LGBT, PACARAN (KBBI : teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan berdasarkan cinta kasih; kekasih atau bercinta) itu lah contoh yang merusak diri seorang muslim dan tidak sayang terhadap dirinya sendiri. Sibukkan diri dengan rangkaian kegiatan positif sehingga tidak celah untuk berbuat demikian.
Penutup
Orang baik selalu diharapkan kedatangannya dan akan merasakan kehilangan jika maut menjemputnya. Dan dengan kebaikkan yang dimiliki oleh seorang muslim akan memberikannya kebahagian dunia maupun kebahagian diakherat. Tidak ada kata terlambat untuk menjadi orang baik, jika sudah menjadi orang baik maka terus mempertahankan kebaikkan dalam hidupnya. Fastabiqul khairat